Jumat, 21 November 2008

Aku selalu mencoba untuk bekerja sesuai dengan yang aku bisa, dengan semaksimal mungkin.
PENGARUH UKURAN BAHAN SUPERKONDUKTOR
MESOSKOPIK TERHADAP EFEK PENEROBOSAN MEDAN MAGNET

oleh

KASNAWI AL HADI

INTISARI

Telah dilakukan perhitungan numerik untuk mengetahui pengaruh ukuran bahan superkonduktor mesoskopik terhadap konfigurasi vortex. Pengkajian penelitian ini berbasis pada persamaan Ginzburg-Landau tak gayut waktu.
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan Ginzburg-Landau tak gayut waktu adalah dengan metode Gauss-Seidel. Metode ini untuk menentukan pa- rameter benahan dan potensial vektor untuk berbagai ukuran bahan superkonduktor yang berbentuk papan dengan nilai medan magnet luar 1, 3Hc1 dan memvariasi nilai parameter Ginzburg-Landau.
Hasil penelitian didapatkan nilai-nilai parameter benahan, energi bebas dan juga magnetisasi dari bahan superkonduktor. Variasi dari ukuran superkonduktor yang digunakan adalah 16 × 16 λ2, 32 × 32 λ2 , dan 42 × 42 λ2, sedangkan variasi dari parameter Ginzburg-Landau adalah 0, 7 dan 1, 0. Nilai energi bebas Gibbs dari bahan superkonduktor akan bertambah sepadan dengan bertambahnya ukuran bahan superkonduktor, sedangkan nilai magnetisasinya akan berkurang. Sebaliknnya, bertambahnya nilai parameter Ginzburg-Landau berpengaruh pada bertambahnya nilai energi bebas Gibbs dari bahan superkonduktor.

Kata kunci : Persamaan Ginzburg-Landau tak gayut waktu, Superkonduktor tipe II, parameter benahan, medan magnet luar, energi bebas.

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALAT PERAGA SEDERHANA PADA SISWA KELAS X MA MU’ALLIMAT NW PANCOR NTB

Kasnawi Al Hadi1

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menemukan model pembelajaran fisika yang dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika yang dalam pembelajarannya menggunakan kooperatif berbantuan alat peraga sederhana pada siswa kelas X MA Mu’allimat NW Pancor, 2) meningkatkan aktivitas siswa di kelas bila dalam pembelajarannya menggunakan kooperatif berbantuan alat peraga sederhana pada siswa kelas X MA Mu’allimat NW Pancor.

Dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan berbantuan alat peraga sederhana yang merupakan jenis tindakan pengembangan inovasi yang dipilih dalam penelitian.. Penelitian PIPS ini dilakukan dalam 2 siklus besar. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Selanjutnya untuk memperoleh informasi awal mengenai pemahaman konsep fisika pada siswa dilakukan observasi awal berupa wawancara dengan guru bidang studi fisika tentang permasalahan yang ada dalam kelas. Dengan berpatokan pada refleksi awal ini maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan prosedur sebagai berikut: Siklus I meliputi (1) perencanaan (plan) I , (2) pelaksanaan pengembangan inovasi (action) I, (3) pengamatan (observation) I, (4) refleksi (reflection) I. Siklus II meliputi (1) perencanaan (plan) 2 , (2) pelaksanaan pengembangan inovasi (action) 2, (3) pengamatan (observation) 2, (4) refleksi (reflection) 2. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X 5 MA Mu’allimat NW Pancor Lombok Timur. Secara keseluruhan berjumlah 40 siswa. Kelas ini dipilih karena menurut guru pengajar fisika, kelas ini merupakan kelas yang tingkat pemahaman konsep fisika paling rendah.

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa nilai siswa pada pokok bahasan ini pada siklus I yang memenuhi ketuntasan belajar minimal telah mencapai 58,82 % dari 45,71 % ketuntasan menggunakan pembelajaran model konvensional. Berarti telah mengalami kenaikan 13,11 % dari pembelajaran secara konvensional. Begitu juga dengan aktivitas siswa, melalui pembelajaran kooperatif siswa terlatih bekerjasama dengan anggota kelompok. Berdasarkan hasil pada siklus II diperoleh Tingkat pemahaman siswa 13 siswa memiliki pemahaman tinggi, 17 siswa memiliki pemahaman sedang dan 4 siswa memiliki pemahaman rendah. Berarti 40 siswa telah memenuhi SKBM dan pembelajaran dapat dikatakan 88,24 % memiliki pemahaman konsep di atas SKBM. Maka dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan kooperatif berbantuan alat peraga sederhana dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika dan aktivitas siswa pada pokok bahasan gerak melingkar

Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif, Alat Peraga, Gerak Melingkar

kasnawi

Lahir di sebuah desa yang sangat permai dan lahir dari seorang ibu yang sangat cantik, di desa Petanjungan, kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Aku menikmati hari-hari kecil di desa yang permai tersebut sampai pada usia usia 19 tahun. Setelah tamat SMA saya melangkahkan kaki di sebuah kota di timur Jawa Tengah yaitu Surakarta yang kebanyakan orang menyebut kota SOLO. Di kota inilah saya menjalani kuliah di sebuah Perguruan Tinggi Negeri yaitu di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Saya mengambil Program Studi Pendidikan Fisika.

Desember 2000 saya menyelesaikan studi di UNS an kemudian tahun 2002 melanjutkan studi di UNiversitas Gadjah Mada Yogyakarta ( biasa di kenal dengan kota Pelajar atau juga Kota Gudeg). Mengambil Jurusan Fisika. Januari 2005 saya mengakhiri kuliah di UGM, dan Maret 2005 saya mencoba mengadu nasib di sebuah kota yang kecil yaitu Lombok Timur, di sebuah Perguruan Tinggi Swasta yaitu STKIP HAMZANWADI Selong. Dan tahun 2006 saya bergabung dengan Universitas Mataram.

Selanjutnya sampai sekarang saya bekerja di Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Mataram.